Friday 24 June 2016

Laporan Praktikum Pengamatan Perbedaan Sel Hidup Dan Sel Mati

Laporan Pengamatan Perbedaan Sel Hidup Dan Sel Mati

BAB I
PEDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Makhluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel atau uniseluler misalnya bakteri. Dan ada pula dibangun dari sekumpulan sel atau multiseluler, misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Di dalam berlangsung semua kegiatan kehidupan, seperti eksresi, respirasi, transportasi dan sintesis.
Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggarakannya kehidupan.  Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk memahami dengan baik mengenai sel. Kemajuan ilmu dan teknologi dibuktikan dengan banyak penemuan-penemuan yang diperoleh melalui penelitian pada tingkat sel. Dalam bidang kedokteran dan ahli biologi mempelajari berbagai jenis penyakit seperti kanker. Lalu, mereka meneliti bagaimana cara menyembuhkan kanker , mereka memulainya dari mempelajari sel kanker. begitu pula dalam bidang perternakan, pertanian dan lain-lain yang berhubungan dengan makhluk hidup.

     1.2   Tujuan
·         Mengamati sel bawang
·         Mengamati sel gabus
·         Mengamati perbedaan sel hidup dan sel mati
·         Membuat preparat segar jaringan makhluk hidup dengan baik dan benar 


BAB II
PEMBAHASAN

     2.1  Dasar teori
1)      Pengertian Sel
      Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan di atur dalam suatu sel dan berlangsung didalamnya. Sel juga terbagi menjadi 2 yaitu: sel eukariotik, dan sel prokariotik. Sel prokariotik beradaptasi dengan kehidupan uniselular, sedangkan sel-sel eukariotik beradaptasi untuk hidup saling kerja sama dalam lingkup yang rapi.
Sel adalah unit organisasi terkecil yang mengatur kehidupan makhluk hidup. Sel berdiferensiasi membentuk jaringan.

2)      Bentuk – Bentuk Sel dan Fungsinya
      Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel, sehinga membran sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karena memiliki dinding sel, sehingga gerakaan membran sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coccus), oval dan spiral.
      Sel berbentuk pipih contohnya sel epitel, berbentuk tabung contohnya sel penyangga pada daun, berbentuk bulat contohnya sel basil dan berbentuk oval serta spiral (Supriyono,2007).

3)      Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya
Sel tersusun atas beberapa bagian :
a. Membran plasma, berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zat dan sebagai respirator dari rangsang anular sel.
b. Sitoplasma, sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
c. Nukleus, sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur warisan sifat dan pengatur pembelahan sel.
d. Lisosom, berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
e.  Retikulum Endoplasma Halus, berfungsi mensintesis lemak, dan menetralisir racun.
f.  Kompleks Golgi, organel yang menampung dan mengolah protein.
g. Mikrotobulus, mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah.
h. Vakuola, tempat menyimpan cadangan makanan.
i.  Badan Golgi atau apparatus golgi, merupakan tempat situs respirasi selular.
j.  Kloroplas, tempat berlangsungnya fotosintesis.

     2.2  Alat dan Bahan
                   Alat :
·         Mikroskop
·         Kaca Objek
·         Kaca Penutup
·         Silet tajam
·         Pipet Tetes
·         Spatula
·         Kertas Tisu
                  Bahan :
·         Jaringan gabus pada batang singkong
·         Jaringan epidermis umbi bawang merah

           2.3  Cara Kerja
1)   Meneteskan setitik air pada kaca objek menggunakan pipet tetes.
2)  Menyayat  setipis mungkin jaringan gabus dan  epidermis bawang  merah. Cara mengambil epidermis bawang merah, yaitu dengan mematahkan selapis bawang merah, lalu tarik bagian selaput terluarnya.
3)  Meletakkan  sedikit jaringan tersebut di atas kaca objek, kemudian ditutup dengan kaca penutup. Mengamati dengan mikroskop, memakaiMe perbesaran 10 x 10 (perbesaran 100 kali) dan perbesaran 10 x 40 (perbesaran 40 kali).
4)   Menggambar sel-sel jaringan tumbuhan yang anda amati.

           2.4  Data
Sel Hidup (Sel Bawang)
Sel Mati (Sel Gabus)
Terlihat titik kecil (Nukleus) pada sel-selnya
Tidak terlihat titik (Nukleus)
Terdapat isi (cairan) sel
Tidak terdapat sitoplasma (cairan sel)

           2.5  Analisi Data
1.      Pada sel hidup (Sel Bawang)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memiliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut  nukleoplasma, fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki inti sel, dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
2.      Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel  gabus  adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima atau segi enam. Sel  gabus  termasuk  sel  mati  karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan



BAB III
PENUTUP
                  3.1  Kesimpulan
1.  Bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup baik struktural maupun fugsional.
2.   Sel hidup, mempunyai nukleus (inti sel) yang mengatur aktivitas sel.
3.   Sel mati, sudah tidak mempunyai nukleus dan selnya sudah tidak beraktivitas lagi.

                  3.2   Kritik dan Saran
1.  Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal (sehingga tidak ada kesalahan paralaks). Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
2.  Dalam melakukan percobaan pada saat menutup kaca preparat dengan kaca penutup usahakan jangan sampai terbentuk gelembung udara karena akan mempersulit pengamatan
3.  Saat mengupas objek pengamatan setipis mungkin agar dapat mempermudah pengamatan sel, sehingga gambar yang dihasilkan dapat lebih jelas.



DAFTAR PUSTAKA


           Buku Biologi Erlangga kelas XI kurikulum 2013

No comments:

Post a Comment