Pengamatan
Difusi, Osmosis, Dan Plasmolisis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi
yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan
yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang Pencipta dan
tulus.
Setiap makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan
unit fungsional, karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis
protein, proses pertumbuhan, perkembangan dan lain-lain. Interaksi sel, baik
dengan sel lainnya maupun dengan lingkungannya sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup sel tersebut. Intersaksi sel dilakukan dengan
cara transport melalui membrane plasma. Interaksi ini dapat berupa transport
aktif atau transport pasif. Mekanisme ini dapat kita amati dengan melakukan
praktikum sederhana yang tidak membutuhkan bahan yang sulit didapat seperti
menggunakan kentang, kecap yang dilarutkan, dan yang lain-lainnya.
1.2. Tujuan
·
Mengamati fakta
gejala difusi
·
Mengamati fakta
gejala osmosis
·
Mengamati fakta
gejala plasmolisis
BAB I
PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori
Transpor pasif merupakan transpotasi
sel yang dilakukan melalui membrane tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif
meliputi :
1)
Difusi
Difusi adalah proses pergerakan
partikel, molekul, ion, gas atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah hingga tercapai suatu keseimbangan. Molekul hidrofobik dan
molekul polar berdifusi melalui membran ganda fosfolipid. Contohnya adalah
peristiwa masuknya oksigen (O2) dan keluarnya karbon dioksida (CO2)
pada respirasi sel.
2)
Difusi dipermudah
·
Difusi yang dipermudah oleh saluran protein. Molekul polar yang berukuran besar tidak dapat
melewati membran ganda fosfolipid, namun dapat berdifusi melalui saluran yang
dibentuk oleh protein integral. Saluran ini dapat membuka dan menutup
dikarenakan adanya rangsangan listrik atau kimiawi. Contohnya molekul
neurotrasmiter yang dapat membuka saluran sehingga ion Na+ dapat
masuk ke dalam sel.
·
Difusi dipermudah oleh protein transport. Protein transport spesifik terhadap zat dan tempat
pengikatan molekul yang diangkutnya.. Protein transport dapan berubah bentuk
saat mengikat dan melepas molekul. Protein transport pada membrane memudahkan
difusi molekul asam amino dan glukosa.
3)
Osmosis
Adalah proses bergeraknya molekul
pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik). Melalui selaput selektif
permeable. Contohnya adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat
terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang
konsentrasinya sangat tinggi.
·
Osmosis pada sel berdinding (tumbuhan, alga, jamur). Jika pada larutan hipertonik air di dalam sel akan
keluar sehingga sel mengerut dan menjauhi dinding sel disebut plasmolisis. Namun, jika berada dalam
larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel sampai ukuran tertentu diding sel
akan memberikan tekanan balik, sehingga sel akan membesar sampai batas
tertentu, yang disebut turgid.
·
Osmosis pada sel tak berdinding (hewan). Jika sel hewan berada dalam larutan hipertonik maka
air dalam sel akan keluar dari sel, sel akan mengerut (krenasi). Jika sel berada dalam larutan hipotonik maka air akan
masuk ke dalam sel yang mengakibatkan sel membengkak bahkan pecah (lisis).
Salah satu gejala osmosis dapat
diamati menggunakan kentang, sedangkan difusi dapat diamati dengan cara
melarutkan kecap atau sirop dalam air tanpa diaduk. Peristiwa plasmoisis juga
dapat diamati meggunakan daun Rheo
discolor.
2.2. Alat dan
Bahan
Alat :
·
Pisau
·
3 atau 4 buah gelas
beker
·
Pelubang buah
·
Sendok
·
Silet
·
Preparat
·
Mikroskop
·
Pipet tetes
Bahan :
·
Kecap
·
Kentang
·
Daun Rhoeo Discolor
·
Larutan gula 30%
·
Larutan garam 1%,
5%, 10%, 15% dan 20%
·
Pipet tetes
2.3. Cara Kerja
2.3.1. Difusi
1)
Tuangkan 50 mL air ke dalam gelas beker
2)
Teteskan satu sendok kecap ke dalam gelas
3)
Amati perubahan air sampai kecap terlarut sempurna
dalam air
4)
Catatlah waktu yang diperlukan untuk kecap terlarut sempurna
dengan air
2.3.2. Osmosis
1)
Melubangi
kentang sedalam mungkin, tetapi jangan sampai menembus bagian bawahnya
2)
Mengisi 1/3
lubang dengan larutan gula
3)
Meletakkan
kentang ke dalam gelas, mengusahakan ukuran gelas sama dengan lebar kentang
4)
Menuangkan air
sesuai dengan tinggi kentang
5)
Mengamati
perubahan tinggi cairan dalam lubang kentang
6)
Mencatat
perubahan volume air dalam gelas
2.3.3. Plasmolisis
1)
Buatlah beberapa
sayatan tipis dari daun Rhoeo Discolor
2)
Teteskan larutan garam
pada sayatan di atas kaca objek
3)
Amati dengan mikroskop
keadaan sel
2.4. Data
·
Difusi : Kecap
terlarut sempurna selama +/-3,5
jam
·
Osmosis : Volume air berkurang 2,5 mL selama +/- 4 jam, air dalam lubang juga menglami
penambahan tinggi beberapa millimeter
·
Plasmolisis : Sel terlihat mengecil
menjauhi dinding sel
2.5. Analisis Data
2.5.1. Difusi
Kecap termasuk dalam larutan hipertonik,
sedagkan air berperan sebagai larutan hipotonik. Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas atau cairan
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga tercapai suatu
keseimbangan. Pada praktikum yang kami lakukan
terlihat setelah lebih dari 3,5 jam kecap terlarut aau tercampur merata pada
gelas yang berisi air.Jadi, kecap yang
terlarut dalam air menunjukkan peristiwa difusi.
2.5.2. Osmosis
Larutan gula dalam lubang kentang berfungsi
sebagai larutan hipertonik, sedangkan air berperan sebagai larutan hipotonik.
Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan dengan
konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi
(hipertonik).Pada praktikum yang kami lakukan tinggi larutan dalam lubang kentang (berada dalam
dinding kentang) mengalami perubahan menjadi lebih tinggi, sedangkan volume di
luar kentang mengalami pengurangan,karena air yang berada
diluar kentang berpindah ke dalam kentang.
Berdasarkan hal ini, maka peistiwa tersebut menunjukkan peristwa osmosis.
2.5.3. Plasmolisis
Plasmolisis adalah
mengerutnya sel karena sel berada dalam larutan hipertonik. Salah satu contoh
larutan hipertonik adalah larutan garam, sel yang ditetesi larutan garam
berwarna merah keunguan lalu selnya menjauhi dinding sel. Semakin tinggi
konsentrasi garam maka semakin cepat sel mengalami plasmolisis.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dalam praktik yang telah kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Difusi
adalah proses mengalirnya zat cair dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan
konsentrasi rendah melalui membran selektif permeabel.
2. Osmosis
adalah mengalirnya zat cair dari larutan konsentrasi rendah ke larutan dengan
konsentrasi tinggi melalui membran selektif permeabel.
3. Plasmolisis
adalam peristiwa menjauhnya membran sel dari dinding sel pada tumbuhan
dikarenakan sel berada pada larutan dengan konsentrasi tinggi.
3.2.
Kritik
dan Saran
1. Berhati-hati
dalam membuat lubang pada kentang agar tidak sampai menembus dasar kentang.
2. Tinggi
air dalam gelas beker disesuaikan dengan tinggi kentang agar ait tidak masuk ke
dalam lubang kentang.
3. Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Biologi Erlangga kelas XI kurikulum 2013
http://widimaterial.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment