Saturday 25 June 2016

Laporan Praktikum Pengamatan Difusi, Osmosis, Dan Plasmolisis (Transpor Pasif Sel Hewan Dan Tumbuhan)

Pengamatan Difusi, Osmosis, Dan Plasmolisis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
           Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang Pencipta dan tulus.
           Setiap makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan unit fungsional, karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis protein, proses pertumbuhan, perkembangan dan lain-lain. Interaksi sel, baik dengan sel lainnya maupun dengan lingkungannya sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel tersebut. Intersaksi sel dilakukan dengan cara transport melalui membrane plasma. Interaksi ini dapat berupa transport aktif atau transport pasif. Mekanisme ini dapat kita amati dengan melakukan praktikum sederhana yang tidak membutuhkan bahan yang sulit didapat seperti menggunakan kentang, kecap yang dilarutkan, dan yang lain-lainnya.

1.2.   Tujuan
·         Mengamati fakta gejala difusi
·         Mengamati fakta gejala osmosis
·         Mengamati fakta gejala plasmolisis

BAB I
PEMBAHASAN
2.1.   Dasar Teori
           Transpor pasif merupakan transpotasi sel yang dilakukan melalui membrane tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif meliputi :
1)      Difusi
        Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga tercapai suatu keseimbangan. Molekul hidrofobik dan molekul polar berdifusi melalui membran ganda fosfolipid. Contohnya adalah peristiwa masuknya oksigen (O2) dan keluarnya karbon dioksida (CO2) pada respirasi sel.
2)      Difusi dipermudah
·         Difusi yang dipermudah oleh saluran protein. Molekul polar yang berukuran besar tidak dapat melewati membran ganda fosfolipid, namun dapat berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh protein integral. Saluran ini dapat membuka dan menutup dikarenakan adanya rangsangan listrik atau kimiawi. Contohnya molekul neurotrasmiter yang dapat membuka saluran sehingga ion Na+ dapat masuk ke dalam sel.
·         Difusi dipermudah oleh protein transport. Protein transport spesifik terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya.. Protein transport dapan berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul. Protein transport pada membrane memudahkan difusi molekul asam amino dan glukosa.
3)      Osmosis
        Adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik). Melalui selaput selektif permeable. Contohnya adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang konsentrasinya sangat tinggi.
·         Osmosis pada sel berdinding (tumbuhan, alga, jamur). Jika pada larutan hipertonik air di dalam sel akan keluar sehingga sel mengerut dan menjauhi dinding sel disebut plasmolisis. Namun, jika berada dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel sampai ukuran tertentu diding sel akan memberikan tekanan balik, sehingga sel akan membesar sampai batas tertentu, yang disebut turgid.
·         Osmosis pada sel tak berdinding (hewan). Jika sel hewan berada dalam larutan hipertonik maka air dalam sel akan keluar dari sel, sel akan mengerut (krenasi). Jika sel berada dalam larutan hipotonik maka air akan masuk ke dalam sel yang mengakibatkan sel membengkak bahkan pecah (lisis).
           Salah satu gejala osmosis dapat diamati menggunakan kentang, sedangkan difusi dapat diamati dengan cara melarutkan kecap atau sirop dalam air tanpa diaduk. Peristiwa plasmoisis juga dapat diamati meggunakan daun Rheo discolor.
2.2.   Alat dan Bahan
Alat :
·         Pisau
·         3 atau 4 buah gelas beker
·         Pelubang buah
·         Sendok
·         Silet
·         Preparat
·         Mikroskop
·         Pipet tetes
Bahan :
·         Kecap
·         Kentang
·         Daun Rhoeo Discolor
·         Larutan gula 30%
·         Larutan garam 1%, 5%, 10%, 15% dan 20%
·         Pipet tetes

2.3.   Cara Kerja
2.3.1.      Difusi
1)      Tuangkan 50 mL air ke dalam gelas beker
2)      Teteskan satu sendok kecap ke dalam gelas
3)      Amati perubahan air sampai kecap terlarut sempurna dalam air
4)      Catatlah waktu yang diperlukan untuk kecap terlarut sempurna dengan air
2.3.2.      Osmosis
1)      Melubangi kentang sedalam mungkin, tetapi jangan sampai menembus bagian bawahnya
2)      Mengisi 1/3 lubang dengan larutan gula
3)      Meletakkan kentang ke dalam gelas, mengusahakan ukuran gelas sama dengan lebar kentang
4)      Menuangkan air sesuai dengan tinggi kentang
5)      Mengamati perubahan tinggi cairan dalam lubang kentang
6)      Mencatat perubahan volume air dalam gelas
2.3.3.      Plasmolisis
1)      Buatlah beberapa sayatan tipis dari daun Rhoeo Discolor
2)      Teteskan larutan garam pada sayatan di atas kaca objek
3)      Amati dengan mikroskop keadaan sel
2.4.   Data
·         Difusi             : Kecap terlarut sempurna selama +/-3,5 jam
·         Osmosis         : Volume air berkurang 2,5 mL selama +/- 4 jam, air dalam lubang juga menglami penambahan tinggi beberapa millimeter
·         Plasmolisis     : Sel terlihat mengecil menjauhi dinding sel
2.5.   Analisis Data
2.5.1.      Difusi
    Kecap termasuk dalam larutan hipertonik, sedagkan air berperan sebagai larutan hipotonik. Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga tercapai suatu keseimbangan. Pada praktikum yang kami lakukan terlihat setelah lebih dari 3,5 jam kecap terlarut aau tercampur merata pada gelas yang berisi air.Jadi, kecap yang terlarut dalam air menunjukkan peristiwa difusi.
2.5.2.      Osmosis
    Larutan gula dalam lubang kentang berfungsi sebagai larutan hipertonik, sedangkan air berperan sebagai larutan hipotonik. Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik).Pada praktikum yang kami lakukan tinggi larutan dalam lubang kentang (berada dalam dinding kentang) mengalami perubahan menjadi lebih tinggi, sedangkan volume di luar kentang mengalami pengurangan,karena air yang berada diluar kentang berpindah ke dalam kentang. Berdasarkan hal ini, maka peistiwa tersebut menunjukkan peristwa osmosis.
2.5.3.      Plasmolisis
Plasmolisis adalah mengerutnya sel karena sel berada dalam larutan hipertonik. Salah satu contoh larutan hipertonik adalah larutan garam, sel yang ditetesi larutan garam berwarna merah keunguan lalu selnya menjauhi dinding sel. Semakin tinggi konsentrasi garam maka semakin cepat sel mengalami plasmolisis.


BAB III

PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Dalam praktik yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Difusi adalah proses mengalirnya zat cair dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan konsentrasi rendah melalui membran selektif permeabel.
2.      Osmosis adalah mengalirnya zat cair dari larutan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran selektif permeabel.
3.      Plasmolisis adalam peristiwa menjauhnya membran sel dari dinding sel pada tumbuhan dikarenakan sel berada pada larutan dengan konsentrasi tinggi.

3.2.   Kritik dan Saran
1.      Berhati-hati dalam membuat lubang pada kentang agar tidak sampai menembus dasar kentang.
2.      Tinggi air dalam gelas beker disesuaikan dengan tinggi kentang agar ait tidak masuk ke dalam lubang kentang.
3.      Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.



DAFTAR PUSTAKA


             Buku Biologi Erlangga kelas XI kurikulum 2013
              http://widimaterial.blogspot.co.id

No comments:

Post a Comment