LAPORAN PRAKTIKUM
CERMIN DAN LENSA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dn sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang Pencipta dan tulus.
Menurut perkembangan era globalisasi bidang optik pun ikut berkembang. Lensa cembung, lensa cekung, cermin cembung dan sebagainnya merupakan bagian dari alat optik yang berperan penting. Alat-alat optik sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan dan perkantoran.
Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang berukuran kecil seperti bakteri dan virus. Lup digunakan sebagai kaca pembesar. Teropong digunakan untuk melihat benda-benda di langit, di bumi, dan di dalam kapal selam. Lensa digunakan untuk membantu orang-orang yang menderita cacat mata atau peglihatannya terganggu. Contohnya : miopi, hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisme.
1.2 Tujuan
- Mencari titik fokus tradisional1.3 Rumusan Masalah
- Mencari jarak bayangan dan jarak benda pada cermin dan lensa
- Menentukan sifat bayangan pada cermin dan lensa
- Bagaimana pengaruh jarak posisi benda terhadap bentuk bayangan yang terjadi?
- Bagaimana pengaruh jarak antara lensa dan layar dengan hasil bayangan yang terjadi?
- Bagaimana sifat bayangan pada cermin dan lensa?
1.4 Manfaat
Adapun manfaat praktikum menentukan fokus pada lensa ini dalam kehidupan sehari-hari yakni dalam pembuatan alat optik. Alat optik yang sering digunakan disekitar seperti kaca mata, mikroskop, lup, maupun teropong merupakan apikasi dari penerapan lensa. Tanpa adanya komponen lensa, alat-alat optik tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
BAB II
ISI
2.1 Dasar Teori
Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan bayangan melalui pemantulan atau pembiasan cahaya. Ada banyak macam alat optik, di antaranya seperti mata, karmera, lup, mikroskop, dan teleskop.
Mata adalah alat optik yang digunakan untuk melihat yang dimiliki oleh manusia dan hewan. Mata adalah Satu-satunya alat optik yang canggih dan bukan buatan manusia. Sifat bayangan pada mata adalah nyata, terbalik, dan dapat diperkecil. Mata memiliki bagian-bagian yang sifat dan fungsinya berbeda-beda. Berikut ini adalah bagian-bagian mata.
· Kornea. Berfungsi untuk melindungi lensa mata.
· Iris. Berfungsi untuk memberi warna mata
· Pupil. Berfungsi tempat jalan masuk cahaya ke dalam rongga mata
· Lensa mata merupakan lensa cembung. Berfungsi untuk daya akomodasi mata
· Retina. Fungsinya sebagai tempat jatuhnya bayangan hasil proyeksi lensa mata
· Sel saraf berfungsi menangkap sinyal visual dan mengirimkannya ke saraf pusat penglihatan di otak.
Dalam perkembangannya, banyak manusia yang mengalami gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan itu sering disebut juga sebagai cacat mata. Beberapa macam contoh dari cacat mata adalah:
1. Miopi (rabun jauh/mata dekat)
Cacat mata miopi dapat dibantu dengan cara menggunakan kacamata lensa positif
(cembung).
2. Hipermetropi (rabun dekat/mata jauh)
Cacat mata hipermetropi dapat dibantu dengan menggunakan kacamata lensa negatif
(cekung).
3. Presbiopi (mata tua)
Penderita presbiopi dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (lensa positif dan negatif sekaligus).
4. AstigmatismaPenderita astigmatisma dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa silindris.
Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa.
Lensa adalah bidang lengkung yang tipis. Lensa cembung adalah lensa yang permukaan lengkungnya menghadap dalam . bagian dalam lensa lebih tebal dari pada bagian tepinya. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), yaitu sinar sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju titik focus lensa. Pada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa sebagai berikut :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus (f).
2. Sinar datang melalui titik fokus (f), dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat optik (O), tidak dibiaskan tetapi diteruskan.
Lensa cekung adalah lensa yang permukaan lengkunganna menghadap ke luar. Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar (divergen), yaitu sinar sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus lensa. Pada lensa cekung terdapat tiga sinar istimewa sebagai berikut :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus (f).
2. Sinar datang menuju titik fokus, dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik, diteruskan tanpa pembiasan.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), artinya sinar-sinar sejajar yang jatuh pada permukaan cermin yang dipantulkan ke satu titik yang disebut dengan titik fokus. Jarak titik fokus dan jari-jari cermin cekung bernilai positif. Sifat-sifat sinar istimewa pada cermin cekung :
1. Sinar sejajar sumbu utama akan dipantulkan menuju titik fokus.
2. Sinar yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan cermin.
Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pantul berupa bidang datar. Sifat pemantulan pada cermin datar sebagai berikut :
1. Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul.
2. Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin
3. Tinggi bayangan sama dengan tinggi benda
4. Arah bayangan terbalik antara kiri dengan kanan
5. Bayangan bersifat semu (maya)
Persamaan dalam lensa dan cermin :
Keterangan :
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
M=perbesaran
f = titik fokus
2.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan praktikum menentukan fokus lensa ini adalah :
1. 1 buah lensa cekung
2. 1 buah lensa cembung
3. 1 buah cermin cekung
4. 1 buah cermin datar
5. Tempat penyagga lensa atau cermin
6. Lilin
7. Wadah lilin
8. Korek Api
9. Styrofoam dilapisi kertas sebagai layar
10. Kertas HVS
11. Penggaris
12. Satu set alat
2.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja praktikum, yaitu :
1. Menyusun alat, yang pertama meletakkan lensa cembung di antara lilin dan layar.
2. Menyalakan lilin
3. Mengatur jarak antara lilin, lensa cembung, dan layar sedemikian rupa sehingga bayangan lilin dapat terlihat jelas di layar
4. Mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
5. Yang kedua dengan menggunakan lensa cekung, meletakkan lensa cekung di antara lilin dan layar
6. Mengatur jarak antara lilin, lensa cekung, dan layar sampai bayangan lilin dapat terlihat jelas di layar
7. Mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
8. Yang ketiga dengan menggunakan cermin cekung, lilin berada di antara cermin dan layar
9. Mengatur jarak antara cermin cekung, lilin dan layar hingga bayangan lilin dapat terlihat jelas di layar
10. Mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
11. Yang keempat dengan menggunakan cermin datar, lilin berada di antara cermin dan layar.
12. Mengatur jarak antara cermin datar, lilin dan layar hingga bayangan lilin dapat terlihat jelas di layar
13. Mengukur jarak dan mencatatnya dalam table
14. Melakukan pengamatan di lapangan
15. Meletakkan kertas di bawah lensa cembung
16. Mengatur jarak lensa cembung dan kertas hingga titik cahaya matahari dapat terlihat jelas. Lalu mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
17. Dengan menggunakan lensa cekung, menghadapkan lensa cekung ke atas kertas
18. Mengatur jarak antara lensa cekung dan kertas hingga bayangan cahaya matahari terlihat terang dan jelas. Kemudian mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
19. Dengan menggunakan cermin cekung, meletakkan dan menghadapkannya di depan kertas
20. Sedikit memutar cermin dan mengatur jarak cermin dengan kertas hingga titik cahaya matahari terlihat terang dan jelas. Lalu mengukur jarak dan mencatatnya dalam tabel
21. Dengan menggunakan cermin datar, meletakkan dan menghadapkannya di depan kertas
22. Mengatur jarak cermin dengan kertas hingga titik cahaya metaharii terlihat terang dan jelas. Kemudian mengukur jarak dan mencatatnya dalam table
2.4 Data Hasil
Alat
|
Jarak Benda (s)
|
Jarak bayangan (s′)
|
Titik fokus (f )
|
Sifat
Bayangan
|
Lensa cembung
|
34 cm
|
31,5 cm
|
15,5 cm
|
Nyata,
terbalik, diperkecil
|
Lensa cekung
|
9 cm
|
5,5 cm
|
1,5 cm
|
Maya,
tegak, diperkecil
|
Cermin cekung
|
37,5 cm
|
73 cm
|
27,5 cm
|
Nyata,
terbalik, diperbesar
|
Cermin
datar
|
5 cm
|
10 cm
|
3,5 cm
|
Maya,
tegak, sama besar
|
2.5 Analisis Data
Untuk mencari bayangan lilin yang jelas dan terang, jarak antara benda dengan lensa atau cermin dan jarak antara bayangan benda dengan lensa atau cermin harus sesuai. Bayangan yang dihasilkan tiap lensa dan cermin berbeda-beda. Hal ini dikarenakan sifat-sifat tiap lensa dan cermin yang berbeda.
Mencari titik fokus secara tradisional berbeda dengan mencari titik fokus menggunakan rumus. Jika menggunakan rumus akan menghasilkan titik fokus yang lebih akurat.
Sebagai contoh, berdasarkan data dalam tabel pada lensa cembung, s = 34cm, s’= 31,5 cm. Maka,
Hasilnya berbeda dari mencari fokus dengan cara tradisional. Namun, hasilnya tidak berbeda jauh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Lensa cembung, lensa cekung, cermin cekung, dan cermin datar merupakan bagian dari alat optik. Sifat-sifat pemantulan serta pembiasanya berperan penting dalam cara kerja alat optik. Lain halnya dengan mata karena lensa mata berbeda dengan lensa yang terbuat dari kaca pada umumnya. Namun, cara kerjanya sama seperti lensa cembung. Seperti yang telah dijelaskan teori di atas lensa cembung, lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan pada cacat mata.
3.2 Deskripsi Kegiatan
Sepanjang praktikum ada beberapa kesulitan yang dihadapi kelompok kami :
- Kurangnya penguasaan materi
- Kurangya ketelitian dalam pengukuran
- Kurangnya menguasai dalam menggunakan alat praktikum
3.3 Saran
Sebelum melakukan praktikum alangkah baiknya kita mempersiapkan semua dengan matang. Kita harus membaca materi yang akan dipraktikan terlebih dahulu. Kita dapat melihat dari sumber-sumber lain sebagai refrensi.
DAFTAR PUSTAKA
Rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/
Wenny physics
http://awalazis.blogspot.com/2014/02/makalah-fisika-optik.html
https://nursiahsobad.wordpress.com/2014/05/25/sister-unej-ac-id/
Intan pariwara (LKS FISIKA SEMESTER GENAP)
No comments:
Post a Comment