Saturday, 2 November 2019

LAPORAN PENGAMATAN JARINGAN HEWAN


LAPORAN PENGAMATAN JARINGAN HEWAN


BAB I 
PEDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Makhluk hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pembentuk makhluk hidup, dimana di dalam inti sel terjadi seluruh aktivitas sel. Sel-sel hidup itu bertambah besar, sementara berlangsung pula penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-lapisan dan lapisan-lapisan inilah yang akhirnya akan melakukan fungsinya pula dengan demikian terbentuk jaringan (Putjoarianto, 1988). 
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat tempat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Campbell, 2003) 
Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih dan komplex. Jaringan   adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Ada empat jaringan utama pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf, Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga. Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasanya berisi subtansi interseluler disebut matriks. Jaringan epitel ini dibuat dari sel-sel memadar yang tersusun dalam lapisan pipih (Campbell, 2003).      
Keberagaman bentuk dan fungsi jaringan misalnya terletak pada bentuk sel-sel penyusunnya atau struktur organel-organel penyusun jaringan tersebut (Waluyo, 2006: 72). 
Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah dilakukan praktikum ini guna untuk mengetahui dan mengenal jaringan hewan melalui pengamatan preparat awetan.

1.2.   Tujuan

          Adapun tujuan pada praktikum ini adalah agar siswa dapat mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh hewan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar.




BAB II 
PEMBAHASAN

2.1.   Dasar Teori

          Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan saraf (Brotowidjoyo, 1989).

2.1.1.      Jaringan Epitel

                     Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas. Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasanya berisi substansi interselular atau juga bisa disebut matriks. Dipandang dari banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, epitel dibedakan atas epitel selapis dan epitel berlapis. Epitelium kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet, dan serangan bakteri. (Brotowidjoyo, 1989).

                        Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Epitelium juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan ke rongga yang dipisahkannya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi dengan epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan rongga paru-paru (Kimball, 1992). 

2.1.2.      Jaringan Ikat

            Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung (konektif). Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994).

2.1.3.      Jaringan Otot

                        Jaringan otot, pada jaringan ini sel-sel  otot disebut juga serat-serat otot. Serat otot mengandung filamen (benang) aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot memendek dan memanjang. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif melalui mekanisme kontraksi serat kontraktil. Sel-sel yang menyusun jaringan otot memiliki struktur yang khusus, antara lain : membran plasma otot (sarkolema), sitoplasma (sarkoplasma), dan serabut otot (miofibril, yang tersusun dari sarkomer). Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu : otot polos, otot lurik, dan otot jantung. (Lim, 1998).
                        Jaringan ini sebagian besar terdiri atas sel-sel yang berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut yang cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau sepertiga panjang normal. (Fahn, 1974). 

2.1.4.      Jaringan Syaraf

                        Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai ciri khusus, yaitu mempunyai juluran sitoplasma yang panjang. Selain disusun oleh neuron, sel saraf juga disusun oleh sel neuroglia yang terdapat di sistem saraf pusat. Sel saraf terletak menyebar di seluruh tubuh hewan. Di dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan sel,dendrit dan akson Merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Neuron sensorik berfungsi untuk menerima sinyal dari lingkungan dan mengirimkannya ke saraf pusat. Neuron motorik berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari saraf psat ke organ lainnya di dalam tubuh.
1.      Alat
·         Mikroskop cahaya
·         Kamera
·         Kaca preparat
·         Alat tulis
2.      Bahan
·         Beberapa preparat kering berbagai jaringan hewan

2.3.   Cara Kerja

1)      Meletakkan preparat pada meja mikroskop
2)      Mengamati preparat kering berbabagi jaringan hewan atau manusia yang telah tersedia dengan mikroskop
3)      Menggunakan perbesaran 10 x 10, perbesaran 10 x 40
4)      Mengambil gambar atau foto (dari lensa okuler) preparat yang diamati dengan kamera.

2.4.   Data

Nama
Gambar
Jaringan Ginjal

.
Otot Jantung
.
Kelenjar Adrenalin
.
Otot Serat Melintang
.
Jaringan pada testis
.

2.5.   Analisi Data

2.5.1        Jaringan Ginjal
Fungsi ginjal adalah tempat untuk membersihkan darah dari berbagai zat hasil metabolisme tubuh. Jaringan ikat pembungkus menyelubungi ginjal, terdiri dari:
·         Fasia renal merupakan pembungkus terluar yang mempertahankan posisi organ.
·         Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan mempertahankan ginjal tetap pada posisinya.
·         Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
·         Hilus adalah tingkat cekungan tepi ginjal.
·         Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.
·         Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.
·         Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.


2.5.2        Otot Jantung
Otot jantung disebut juga myocardium , Myo artinya otot dan Caridum artinya jantung. Otot jantung bergerak dibawah kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat.
1.      Fungsi Otot Jantung
·         Membantu memompa darah keseluruh tubuh
·         Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
·         Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya
·         Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung
·         Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung saat berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi
·         Menunjang kerja dari organ jantung
2. Ciri-Ciri Otot Jantung
·         Bentuk yang memanjang
·         Mempunyai Inti sel yang berada ditengah
·         Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
·         Serabut jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um, diameter berkisar diantara 14 um.
·         Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 filamen
·         Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril-myofibril yang terlihat berdampingan
·         Otot Jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat jarang
·         Bekerja terus menerus tampa istirahat.
·         Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan safar parasimpatik
·         Bentuk Silindris bercabang dan menyatu
·         Memilik serabut yang bercabang-cabang
·         Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antar sarkomer

2.5.3        Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenal adalah sepasang kelenjar ductless (tanpa saluran) terletak di atas ginjal (Gambar 1). Melalui sekresi hormon, kelenjar adrenal mengatur banyak fungsi penting dalam tubuh, termasuk keseimbangan biokimia yang mempengaruhi pelatihan olahraga dan respon stres umum. Kelenjar adrenal terdiri dari korteks adrenal luar dan medula adrenal dalam, yang mengeluarkan hormon yang berbeda.
1.      Korteks adrenal
Korteks adrenal terdiri dari lapisan sel-sel epitel dan jaringan kapiler yang terkait.
2.      Kelenjar Medula adrenal
Medulla Adrenal mengandung sesuatu yang besar, sel berbentuk tidak teratur yang berkaitan erat dengan pembuluh darah. Sel-sel ini dipersarafi oleh serabut saraf otonom pre-ganglionik dari sistem.

2.5.4        Otot Serat Melitang
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.   

2.5.5.      Jaringan Pada Testis
Testis memiliki dua fungsi, yaitu sebagai tempat spermatogenesis dan produksi androgen. Spermatogenesis terjadi dalam suatu struktur yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini berlekuk lekuk dalam lobulus yang semua duktusnya kemudian meninggalkan testis dan masuk ke dalam epididimis. Produksi androgen terjadi di dalam kantung dari sel khusus yang terdapat di daerah intersisial antara tubulus.
Tubulus seminiferus pada testis dikelilingi oleh membran basal. Di dekat sisi medial membran basal ini terdapat sel progenitor untuk produksi sperma. Epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang berkembang di sepanjang tubulus disebut sebagai epitel seminiferus atau epitel germinal. Pada potongan melintang testis, spermatosit dalam tubulus berada dalam berbagai tahap pematangan. Di antara spermatosit terdapat ser sertoli. Sel ini merupakan satu-satunya sel nongerminal dalam epitel seminiferus.
Sel sertoli dahulu disebut sebagai sel perawat ketika pertama kali ditemukan sertoli pada tahun 1865. Sel ini berperan secara metabolik dan struktural untuk menjaga spermatozoa yang sedang berkembang. Semua sel sertoli berhubungan dengan membran basal pada satu kutubnya dan mengelilingi spermatozoa yan sedang berkembang pada kutub lain. Sel sertoli memiliki jari-jari sitoplasma yang besar dan kompleks yang dapat mengelilingi banyak spermatozoa dalam satu waktu.




BAB III 
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.    Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ.
2.     Jaringan yang  dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu : jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
3.    Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, lurik, dan jantung.
4.     Jaringan epitel dibagi menjadi jaringan epithelium batang (columnar/silindris), epithelium kubus (cuboidal), dan epithelium pipih (squamous ). 
5.    Jaringan tulang terklarifikasi  menjadi tulang rawan dan tulang keras.
6.    Jaringan darah tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah), dan plasma darah.
7.    Jaringan saraf  berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh.

3.2.   Kritik dan Saran

1.  Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal (sehingga tidak ada kesalahan paralaks). Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan agar memperoleh fokus yang tepat sehinnga gambar yang dihasilkan lebih jelas.
2.  Jika pemgamatan menggunakan mikroskop cahaya, usahakan melakakukan pengamatan di dekat jendela agar memperoleh cahaya yang cukup.
3.      Hati-hati dalam meletakkan preparat agar tidak pecah.

DAFTAR PUSTAKA


creationsfromrainyskits.blogspot.co.id/2013/03/struktur-ginjal-dan-fungsinya.html?m=1
www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-ciri-ciri-otot-jantung.html?m=1#
www.sridianti.com/kelenjar-adrenal-dan-hormon-yang.html